Toni Haryanto terbius memodifikasi motor Honda megapro primus 2009 miliknya supaya terkesan maskulin. Oleh Lek Valen, owner Udhu Bengkel di kawasan Palur, Karanganyar, Megapro tersebut direstorasi mengusung aliran Bobber. SEBELUM jadi Bobber, Toni sempat merombak Megapro kesayangannya dengan aliran Scrambler pada 2017. Mungkin karena bosan dengan model itu-itu saja, Toni pengen ganti baju. Dipilih Bobber yang kesannya lebih jantan dan gahar. “Yang tersisa dari Scrambler hanya engine dan rangka depan saja. Selebihnya di-custom supaya kesan Bobber keluar. Waktu pengerjaan hanya dua bulan. Habisnya total Rp 6 jutaan. Saya suka modelnya Bobber dengan suara menggelegar. Cocok dengan karakter saya,” ujar Toni. Memodifikasi Bobber tak sesimpel yang dibayangkan. Tak sekadar plug and play, harus banyak custom sana-sini. Perombakan paling terlihat di tangki. Di-custom model Sportster variasi Bobber and Chopper dengan kapasitas bensin 8 liter. “Saya guyur cat warna hitam kombinasi merah dan kuning. Diberi lis putih pinstrip,” sambung Lek Valen. Poin terpenting dari Bobber, yakni rangka. Pertahankan bawaan motor di rangka depan, bagian belakang murni custom. Proses pembuatan rangka memakan waktu paling lama. Sekitar dua pekan. “Knalpot saya bikin double, tapi bukan atas-bawah seperti kebanyakan Bobber. Saya bikin beda di sisi kanan dan kiri,” imbuhnya. Menambah kesan gahar, ditanam shock breaker depan besutan Yamaha Byson. Sedangkan sisi belakang pakai custom. Seluruh bodi gahar ini ditopang velg Sprint XD R17 x Dibalut ban Swallow Classic 62P “Stang motor custom juga. Adopsi gaya Harley tapi lebih minimalis. Ditambah spion variasi agar klop dengan stang. Speedometer pakai variasi universal,” ujarnya. Restorasi juga menyasar spakbor depan dan belakang. Ditanam besi cor. “Lampu depan dibikin custom dan lampu belakang pakai sein. Agar terlihat klasik dan nyaman, jok di-custom motif kulit,” bebernya. Tak sekadar nampang di garasi. Bobber milik Toni juga cocok buat daily. Pernah, motor ini diajak sunmori Sunday morning ride ke Bromo, Jawa Timur. ryn/fer Toni Haryanto terbius memodifikasi motor Honda megapro primus 2009 miliknya supaya terkesan maskulin. Oleh Lek Valen, owner Udhu Bengkel di kawasan Palur, Karanganyar, Megapro tersebut direstorasi mengusung aliran Bobber. SEBELUM jadi Bobber, Toni sempat merombak Megapro kesayangannya dengan aliran Scrambler pada 2017. Mungkin karena bosan dengan model itu-itu saja, Toni pengen ganti baju. Dipilih Bobber yang kesannya lebih jantan dan gahar. “Yang tersisa dari Scrambler hanya engine dan rangka depan saja. Selebihnya di-custom supaya kesan Bobber keluar. Waktu pengerjaan hanya dua bulan. Habisnya total Rp 6 jutaan. Saya suka modelnya Bobber dengan suara menggelegar. Cocok dengan karakter saya,” ujar Toni. Memodifikasi Bobber tak sesimpel yang dibayangkan. Tak sekadar plug and play, harus banyak custom sana-sini. Perombakan paling terlihat di tangki. Di-custom model Sportster variasi Bobber and Chopper dengan kapasitas bensin 8 liter. “Saya guyur cat warna hitam kombinasi merah dan kuning. Diberi lis putih pinstrip,” sambung Lek Valen. Poin terpenting dari Bobber, yakni rangka. Pertahankan bawaan motor di rangka depan, bagian belakang murni custom. Proses pembuatan rangka memakan waktu paling lama. Sekitar dua pekan. “Knalpot saya bikin double, tapi bukan atas-bawah seperti kebanyakan Bobber. Saya bikin beda di sisi kanan dan kiri,” imbuhnya. Menambah kesan gahar, ditanam shock breaker depan besutan Yamaha Byson. Sedangkan sisi belakang pakai custom. Seluruh bodi gahar ini ditopang velg Sprint XD R17 x Dibalut ban Swallow Classic 62P “Stang motor custom juga. Adopsi gaya Harley tapi lebih minimalis. Ditambah spion variasi agar klop dengan stang. Speedometer pakai variasi universal,” ujarnya. Restorasi juga menyasar spakbor depan dan belakang. Ditanam besi cor. “Lampu depan dibikin custom dan lampu belakang pakai sein. Agar terlihat klasik dan nyaman, jok di-custom motif kulit,” bebernya. Tak sekadar nampang di garasi. Bobber milik Toni juga cocok buat daily. Pernah, motor ini diajak sunmori Sunday morning ride ke Bromo, Jawa Timur. ryn/fer